Sampai dengan tahun 1989 baik Jerman dan Korea mengalami nasib yang sama hidup di tanah yang 'terbagi'. Alasan yang bersejarah untuk pemisahan Jerman menjadi Timur dan Barat, sedangkan Korea menjadi Utara dan Selatan yang berubah menjadi negara yang sangat berbeda. Namun, tetap adanya kesamaan dari divisi, terpisahnya Korea membuat warganya hidup menderita, karena telah memisahkan warganya dari keluarga yang tidak bisa memiliki kontak satu sama lain, penderitaan mereka yang berusaha untuk melarikan diri akan dibayar oleh nyawa atau menghabiskan bertahun-tahun di penjara atau bekerja di kamp, membuat hampir tidak mungkin bagi Jerman untuk mengunjungi Korea tanpa memikirkan pengalaman negara mereka sendiri.
Korea Utara- Foto Dieter Leistner dari “Korea–Korea,” Copyright Gestalten 2014
Pada tahun 2006, seorang arsitektur fotografer asal Jerman, Dieter Leistner memiliki dua kesempatan dan izin resmi untuk memotret ruang publik di Pyongyang, Korea Utara. Gambarnya menunjukkan pemberhentian bus dengan garis panjang orang yang menunggu, di kelilingi oleh gedung-gedung pemerintah, patung perunggu dari pahlawan Komunis, kuburan tentara, pasar bunga, dan jalan lebar dengan hanya dilewati oleh beberapa mobil dan orang-orang. Pada tahun 2012, Leistner mengunjungi Seoul, Korea Selatan, di mana ia mencari dan menemukan lokasi yang sama dengan suasana yang berbeda. Di Seoul, halte bus tampak seperti televisi besar, patung-patung raja jaman dahulu yang terbuat dari perunggu, pasar bunga berdekatan dengan pasar ikan dengan pilihan yang banyak dan sangat luas, dan jalan-jalan dipenuhi dengan mobil dan orang-orang. Ini kondisi visual berbicara dengan sendirinya dan tidak perlu berkomentar dengan melihat ini.
Pemberhentian Bus, Korea Utara
Pemberhentian Bus, Korea Selatan
Gedung Pemerintahan, Korea Utara
Monumen Bersejarah, Korea Selatan
Polisi, Korea Utara
Polisi, Korea Selatan
Jalanan Kota, Korea Utara
Perkotaan, Korea Selatan
Transportasi Umum, Korea Utara
Transportasi Umum, Korea Selatan
Perkebunan, Korea Utara
Toko Bunga, Korea Selatan
Sebagai tambahan, foto-foto ini berasa dari buku Korea-Korea berisi kutipan dari dua buku harian. Yang pertama oleh Philipp Sturm, yang dibesarkan di Jerman Timur dan disertai Dieter Leistner yang pergi ke Pyongyang pada tahun 2006. Yang kedua oleh Hehn-Chu Ahn, yang lahir di Jerman dan memiliki orang tua Korea, dan telah rutin mengunjungi Seoul semenjak ia kecil. Tulisan mereka memberikan pembaca dua interpretasi yang jelas di tanah yang asing.
source: http://shop.gestalten.com/
source: http://shop.gestalten.com/
5 comments